Pengorganisasian
dan Manajemen Penyuluhan
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Ilmu Penyuluhan
Dosen Pengampu : Agus Riyadi,
Sos.I, M.Si.
Alfi
Nur Alimah (1501046027)
Fahrur Rozi (1501046026)
Nurul Eka W. H
(1501046028)
Ahmad Dini Faiza R
(1501046029)
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG 2016
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang
Definisi organisasi menurut Max Webber merupakan suatu kerangka yang
saling berhubungan secara terstruktur dimana yang ada didalamnya tercantum
tanggung jawab, pembagian kerja dan wewenang dalam menjalankan fungsi tertentu.
Drs.H. melayu S.P. Hasibuan
juga berpendapat bahwa organisasi
adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam
aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,menempatkan orang-orang pada
setiapakti fitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan
wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan
melakukan aktifitas-aktifitas tersebut.
Kebutuhan akan sebuah menegemen dan
perencanaan strategis dan komprehensif. Sebuah organisasi tidak akan pernah
berjalan sesuai dengan track dan perkembangan tanpa ada perencanaan yang
matang. Kemampuan merencanakan dan kemampuan manajerial sebuah organisasi akan
menjadikan sebuah organisasi tersebut unggul dan sukses, karna sejatinya
strategi adalah upaya untuk menjadi lebih unnggul.
II.
Rumusan
Masalah
A. Bagaimana
pengertian pengorganisasian masyarakat dan apa saja
unsur-unsurnya?
B. Apa
saja bentuk-bentuk pengorganisasian?
C. Bagaimana kegiatan dalam pengorganisasian dan tujuan
pengorganisasian?
D. Apa pengertian manajemend penyuluhan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian pengorganisasian masyarakat dan Unsur-unsurnya
Pengorganisasian masyarakat adalah pencarian kekuatan sosial usaha melawan
ketidakberdayaan melalui belajar secara personal, juga terkadang politik.
Pengorganisasian masyarakat meningkatkan kapasitas berdemokrasi dan menciptakan
perubahan sosial berkelanjutan. Pengorganisasian masyarakat membuat masyarakat
lebih dapat beradaptasi dan pemerintahan lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Pengorganisasian masyarakat artinya membawa orang-orang secara bersama-sama
untuk berjuang berbagi masalah dan mendukung keputusan-keputusan yang
mempengaruhi kehidupan mereka.
Terdapat beberapa elemen penting yang pertama ‘’kekuatan
sosial’’ diperoleh melalui aksi kolektif inti pengorganisasian. Tradisi aksi
masyarakat menekankan pada kekuatan sebagai cara memotivasi seseorang untuk
bertindak berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan kelompok, seperti perumahan
murah dan layak huni atau perbaikan kehidupan bertetangga. Kedua
adalah’’belajar’’. Rubin dan Rubin (1992) focus pada gerakan personalke
politik. Beljar adalah proses partisipatori yang mengajrkan bagaimana kekuasaan
bekerja dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keinginan-keinginan
seseorang. Belajar adalah esensial dalam seluruh proses pengorganisasian
masyarakat. Melalui proses ini , individu-individu dapat mengembangkan berbagai
keahlian dan belajar untuk menjadi pemimpin. Karena itu, proses
pengorganisasian masyarakat berkonstribusi bagi perubahan personal dan sosial.
Ketiga ‘’ kapasitas berdemokrasi’’. Demokrasi harus dipahami dalam pengertian
yang luas sebagai proses dimana orang-orang, yang memiliki suara, mengontrol
aspek-aspek kehidupan mereka melalui organisasi. Melalui pengorganisasian
masyarakat, orang-orang dapat belajar untuk membuat keputusan-keputusan yang
berdampak positif pada perbaikan kehidupan mereka dan mengunakan tekanan guna
mendapatkan respon pemerintah.[1]
Sedangkan dalam arti umum pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal,
menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan
tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh pemimpin kepada
staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu
orang, kerjasama, dan
tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan
tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan sesuatu kesatuan
yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah:
1. Man (orang-orang)
dalam kehidupan organisasi atau ketata lambangan sering disebut dengan
2. istilah pegawai atau personel, pegawai atau
personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut
fungsi dan tingkatannya terdiri
dari unsur-unsur (administator) sebagai unsur pemipin tertinggi dalam
organisasi,
menejer yang memimpin satuan kerja sesuai dengan fungsinya
masing-masing.
3. Kerjasama,
merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua
anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administator, manajer,
dan pekerja.
4. Tujuan,
merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus
dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tetang apa yang harus dicapai melalui
prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy).
Strategi, anggaran (hudgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang
telah ditetapkan.
5. Peralatan (equipment)
merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari
semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan modal lainnya (tanah,gedung/bangunan/kantor).
6. Lingkungan (environment) faktor
lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Yang
termasuk dalam unsur lingkungan:
a. Kondisi atau
situasi, yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan
organisasi, karena kondisi atau
situasi akan selalu mengalami perubahan.
b. Tempat atau
lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang
harus dilakukan oleh organisasi.
c. Wilayah operasi yang
dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah operasi dibedakan
menjadi: 1.) Wilayah
kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan
sesuai dengan tujuan organisasi. 2.) Wilayah jangkauan, atau wilayah
geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi
organisasi. 3.) Wilayah
personil, menyangkut semua pihak yang
mempunyai hubungan dan
kepentingan
dengan organisasi.
4.) Wilayah kewewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan,
kewajiban tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam
batas-batas ditetapapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
d. Kekayaan alam,
yang termasuk dalam kekayan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografis, hidrografi,geologi,klimatologi),
flora dan fauna.
B.
Bentuk-Bentuk
dan Langkah-langkah Pengorganisasian
Bentuk-bentuk organisasi dapat
dibedakan atas:
1. Organisasi
Garis
Merupakan bentuk
organisasi tertua dan paling sederhana, diciptakan oleh ahaenry Fayol.
Ciri-ciri bentuk organisasi ini yaitu organisasinya masih kecil, jumlah karyawannya
sedikit dan saling mengenal serta spesialisasi kerja belum tinggi
2. Organisasi
Fungsional
Organisasi yang disusun
atas dasar yang harus dilaksanakan. Organisasi ini dipakai pada perusahaan yang
pembagian tugasnya dapat dibedakan dengan jelas. Pada organisasi ini
spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan, koordinasi berjalan
lancar dan tertib.
3. Organisasi
Panitia
Organisasi dibentuk
hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai, maka selesailah
organisai tersebut. Kelebihan dalam organisasi ini adalah segala keputusan
dipertimbangkan secara matang dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
4. Organisasi
Formal dan Informal.
Organisasi formal
Organisasi formal yaitu
system kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang di koordinir
untuk mencapai sutau tujuan yang ditetapkan secara rasional.
Organisasi informal
Organisasi informal
yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang tidak dikoordinir
untuk mencapai tujuan yang disadari tapi akhirnya mempunyai tujuan bersama,
dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang dilakukan tampak kabur.
Adapun langkah-langkah pengorganisasian menurut Stoner (1996)
terdiri dari lima langkah:
a.Merinci seluruh pekerjaan yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
b.Membagi beban kerja kedalam
kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
c.Mengkombinasi
pekerjaan anggota prusahaan dengan secara logis dan efisien.
d.Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan
anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis.
e.Memantau efektivitas organisasi dalam
mengambil langkah-langkah
penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Sedangkan
fungsi pengorganisasian adalah
proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumusakan dalam perencanaan
desain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak
dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian
tujuan organisasi.
C.
Kegiatan dalam pengorganisasian dan
Tujuan pengorganisasian
a.Mengalokasikan
sumber daya. Merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang
diperlukan.
b.Menetapkan
struktur organisasi yang menunjukan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab.
c.Kegiatan
perekrutan, penyelesaian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga
kerja.
d.Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi
yang paling tepat.
Tujuan pengorganisan adalah agar dalam pembagian tugas
dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan pembagaian tugas
diharapkan setiap organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus
(spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan. Apabila
pengorganisasian itu dilakukan secara serampangan, tidak sesuai dengan bidang
keahlian seseorang, maka tidak mustahil dapat menimbulkan kegagalan dalam
penyelesaian.
D.
Pengertian manajemen penyuluhan
Menejemen adalah kemampuan atau
ketrampilan memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui
kegiatan-kegiatan orang lain. Teori manajemen, Fayol menyatakan bahwa manajemen
mempunyai 5 fungsi antara lain,
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemberian komando (commanding),
pengkoordinasian (coordinating), pengawasan (controlling).
Hal hal yan g berhubungan dengan manajemen yaitu, inti dari
administrasi kepemimpinan adalah inti dari manajemen, human relation adalah
inti dari kepemimpinan, serta organisasi dapat dipandang sebagai waadah dimana
kegiatan administrasi atau manajemen dijalankan dan sebagai rangkaian hirarki
antara orang-orang dalam ikatan formal.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Organisasi merupakan suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam
aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Pengorganisasian
masyarakat membuat masyarakat lebih dapat beradaptasi dan pemerintahan lebih
dapat dipertanggungjawabkan. Pengorganisasian masyarakat artinya membawa
orang-orang secara bersama-sama untuk berjuang berbagi masalah dan mendukung
keputusan-keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Terdapat bentuk-bentuk organisasi,
antara lain organisasi garis, organisasi fungsional, organisasi pancasila, organisasi
formal, organisasi informal. Tujuan pengorganisan adalah agar dalam
pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dan pengertian dari menejemen adalah kemampuan atau ketrampilan memperoleh
sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang
lain.
Daftar
Pustaka
Shragge
Eric Pengorganisasian Masyarakat Untuk
Perubahan Sosial, Yogyakarta: Graha
Ilmu,2013
https://wakhinuddin.wordpress.com//2013/10/22/bentuk-bentukorganisasi/
manajemenproduksi.com//aspek-kunci-dalam-manajemen-operasi/
Manajemen Penyuluhan Pertanian.htm
https://jojormamita.wordpress.com/2014/02/11/manajemen-penunjang-keberhasilan-pelayanan-dalam-tugas-dan-tanggungjawab-penyuluh-agama/
makalah manajemen
“pengorganisasian (organizing)”~apa aja boleh.htm
[1]
Eric Shragge Pengorganisasian Masyarakat
Untuk Perubahan Sosial (Yogyakarta: Graha Ilmu,2013), hlm 22-23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar