Rabu, 14 Desember 2016

dakwah pada masa abu bakar as shidiq

Dakwah Pada Masa Khulafaurrasyidin  (Abu Bakar Ash-shidiq)
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sejarah Dakwah
Dosen Pengampu : Agus Riyadi, M.Si.
Disusun oleh:


                                                Nurul Eka W. H           (1501046028)
Ahmad Dini Faiza R   (1501046029)

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2016
BAB I

PENDAHULUAN

I .        Latar Belakang
           Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW status sebagai Rasulullah tidak dapat diganti oleh siapapun (khatami al-anbiya’ wa al-mursalin), tetapi kedudukan beliau yang kedua sebagai pimpinan kaum muslimin mesti segera ada gantinya. Orang itulah yang dinamakan “Khalifah” artinya yang menggantikan Nabi menjadi kepala kaum muslimin (pimpinan komunitas Islam) dalam memberikan petunjuk ke jalan yang benar dan melestarikan hukum-hukum Agama Islam. Dialah yang menegakkan keadilan yang selalu berdiri diatas kebenaran, maka pemerintah Islam dipegang secara bergantian oleh Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin affan, dan Ali ibn Abi Thalib. Khulafaurrasidin adalah para pengganti Nabi. Islam sebagai sebuah ajaran dan Islam sebagai institusi Negara, mulai tumbuh dan berkembang pada masa tersebut. Dalam Islam kedaulatan tertinggi ada pada Allah SWT, sehingga para pengganti Nabi tidak memiliki fasilitas “ekstra” dalam ajaran Islam untuk menentukan sebuah hukum baru, namun mereka termasuk pelaksana hukum.
           Dimulai dari perannya sebagai penyerta perjalanan hijrah Rasulullah, kemudian menjadi imam dalam shalat berjamaah dan perannya terus bergerak dalam dakwah Islamiyah hingga ia naik kepuncak pimpinan Khalifah menggantikan Rosulullah SAW. Maka ia adalah seorang as-shidiq yang sesungguhnya. Sebab dia adalah salah satu penyebab (pembawa) kejayaan Islam. Dengan cirri khasnya yang cerdas dan berbudi lembut, ia justru merupakan sosok yang paling tepat untuk menghadapi situasi setelah meninggalnya Rasulullah.[1]
          

  
II .       Rumusan Masalah
A. Siapa Abu Bakar As-shidiq?
B. Bagaimana dakwah pada masa Abu Bakar Ash-shidiq?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Biografi Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq
           Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abi Kuhafah at-Tamimi. Pada masa kecilnya abu bakar bernama Abdul Ka’bah. Nama ini diberikan kepadanya sebagai realisasi nazar ibunya sekwaktu mengandungya. Kemudian nama itu di tukar oleh Nabi Muhammad SAW menjadi Abdullah. Gelar Abu Bakar diberikan Rasulullah SAW karena ia seorang yang paling cepat masuk Islam, sedang gelar as-shidiq yang berarti ‘’amanat membenarkan’’ adalah gelar yang diberikan kepadanya karena ia amat segera membenarkan Rasulullah SAW dalam berbagai macam peristiwa, terutama peristiwa Isro’ Mi’roj. Ayahnya bernama Usman bin Amir bin Amr binSa’d bin Taim bin Murra bin Ka’ab bin Lu’ayy bin Thalib bin Fihr bin Nadr bin Malik. Ibunya bernama Ummu Khair Salma binti Sakhr yang berasal dari keturunan Quraisy. Garis ketrurunan ayah dan ibunya bertemu pada neneknya yang bernama Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murra. Kedua orang tuanya berasal dari suku Taim, suku yang melahirkan banya tokoh terhormat.[2]                                                                                                                                                           Sejak kecil Abu Bakar dikenal sebagai anak yang baik, sabar, jujur, dan lemah lembut sehingga Abu Bakar banyak disenangi masyarakat. Abu Bakar menjadi sahabat Nabi SAW sejak keduanya masih remaja. Setelah dewasa Abu Bakar mencari nafkah dengan jalan berdagang, sebagai pedagang Abu Bakar dikenal amat jujur, berhati suci, dan sangat dermawan. Selain itu, Abu bakar dikenal mahir dalam ilmu nasab. Abu Bakar menguasai dengan baik berbagai nasab kabilah dan suku-suku Arab, bahkan juga dapat mengetahui ketinggian dan kerendahan derajat masing-masing dalam bangsa Arab.[3]

B.     Dakwah  Pada Masa Abu Bakar Ash-shidiq

1.      Menyerukan Dakwah Perdana
     Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Abu Bakar dan Nabi Muhammad SAW serta beberpa sahabat lainya pergi kemasjid. Mereka duduk bersama-sama di dekat Ka’bah. Saat itu, Abu Bakar  memohon izin kepada Nabi SAW untuk menyerukan dakwah Islam kepda kaum musrikin Quraisy. Nabi mengingatkan Abu Bakar bahwa jumlah kaum muslimin masih sedikit dan belum kuat untuk dakwah secara terbuka. Namun, karena semangat keislaman yang membara dalam dada Abu Bakar, dia tetap bersikukuh memohon pertimbangan Nabi SAW agar diizinkan. Akhirnya, Nabi mengizinkan Abu Bakar melakukannya. Abu Bakar lalu berdiri  di tengah-tengah masjid dan berkhotbah dengan suara lantang, berseru kepada kaum musrikin Quraisy dengan harapan agar mereka mengikuti seruan Allah dan utusan-nya, Nabi Muhammad SAW. Sedangkan, Nabi tetap duduk bersama dengan kaum muslimin lainya. Setelah seruan Abu Bakar terdengar oleh sebagian kaum musrikin Quraisy, tak lama kemudian mereka datang berbondong-bondong seraya mengerumuni Abu Bakar. Mereka melakukan aksi kekerasan kepada Abu Bakar. Bertubi-tubi ia dipukuli oleh kaum musrikin. Karena tak tahan terhadap pukulan-pukulan keras mereka, Abu Bakar akhirnya terjatuh. Ketika mencoba melarikan diri, dengan segera ia ditangkap oleh Utbah bin Rabi’ah, salah seorang pemuka kaum musrikin Quraisy, lalu Abu Bakar dibanting hingga terjatuh lagi. Kemudian, ia dinjak-injak dengan terompah yang berpaku hingga hidungnya mengalami cedera hebat. Tiba-tiba saat itu datang orang-orang dari keturunan keluarga Taimi yang masih non muslim, sengaja hendak menolongnya. Dengan segera mereka mencegah aksi kekerasan berikutnya oleh kaum musrikin Quraisy. Terbebaslah Abu Bakar dari penganiayaan kaum musrikin Quraisy yang sangat kejam itu. Kemudian ia dibawa pulang oleh keluarga keturunan Taimi kerumah Abu Quhafah, ayah Abu Bakar. Setelah itu, mereka kembali ke masjidil haram menemui kaum musrikin Quraisy yang telah memukuli Abu Bakar. Salah seorang dari keluarga Taimi mengingatkan ,demi Allah! jika sekiranya Abu Bakar mati terbunuh oleh kalian ,kami harus membunuh Utbah sebagai balasan kami.’’ Kemudian mereka kembali kerumah Abu Quhafah untuk melihat keadaan Abu Bakar , apakah masih hidup atau tidak. Dirumah Abu Bakar, mereka menemui kedua orang tuannya yang sangat berduka melihat Abu Bakar yang terluka parah. Dengan takdir Allah, taka lama kemudian sembuhlah ia dari luka-luka itu. Selama dalam kondisi sakit, Abu Bakar selalu menanyakan tentang bagaimana keadaan Nabi SAW. Setelah sehat, segera ia bersama ibunya pergi kerumah Nabi saw karena merasa khawatir kalau Nabi SAW juga dianiaya oleh kaum musrikin Quraisy sebagaimana dirinya. Begitu besar kasih sayang Abu Bakar kepada Rasulullah SAW. Ketika ia dan ibunya sampai dirumah Nabi Muhammad SAW, Nabi memeluknya. Pada saat itu ibunya memperoleh hidayah dan menyatakan beriman dan mengikuti seruan Nabi SAW dengan ikhlas.[4]

2.      Abu Bakar Ash-sidiq menjadi Khalifah
     Senin 12 Rabiul awal 11 Hijriyah, merupakan wafatnya baginda Nabi Muhammad SAW. Dimana pada waktu itu umat Islam sangat kehilangan sosok pemimpin umat yang sangat mereka cintai. Meninggalkan kesedihan yang amat mendalam dan juga menunjukkan kepanikan yang sangat luar biasa, karena mereka bingung siapakah orang yang akan menggantikan atau meneruskan kepemimpinan Rasulullah SAW nantinya. Pada waktu itu  munculah dua pendapat dari pihak kaum Muhajirin dan kaum Anshor tentang siapa yang pantas menggantikan posisi Rasulullah SAW. Masing-masing berpandangan, kelompok merekalah yang paling layak memimpin seluruh umat. Tak ada yang dapat memungkiri, kedua golongan itu sama-sama memiliki kemuliaan dan keistimewaan, dan mereka semua juga sahabat Rasulullah SAW. Kaum  muhajirin adalah orang yang paling awal mengikuti Rasulullah. Mereka sangat setia menemani Rasulullah dalam berdakwah. Mereka rela meninggalkan harta sanak keluarga demi menegakkan agma Allah bersama Rasulullah SAW. Disisi lain kaum Anshor juga termasuk kaum yang istimewa. Merekalah para penolong sejati. Mereka berikan segala apapun yang mereka miliki tanpa rasa segan dan penyesalan.
     Dari perselisihan kedua belah kaum tersebut, kaum Anshor mengajukan pemimpin mereka yaitu Sa’ad ibn Ubadah, pemimpin suku Khajraz, kala waktu itu  di auala Saqifah Bani Saidah. Kemudian mereka mengabarkan kepda kaum Muhajirin agar mereka menunjuk salah seorang dari mereka sebagai pemimpin kaum Muhajirin. Lalu pada waktu itu juga kaum Muhajirin bergegas menemui kaum Ansor yang sedang berkumpul di Saqifah bani Saidah. Saat tiba disana, sahabat Umar bin Khattab ingin mengajukan Abu Bakar sebagai pemimpin kehadapan  mereka  dengan alasan Abu Bakar adalah sahabat yang paling dekat dengan Rasullullah. Namun saat hasratnya untuk berbicara tak tertahankan, Abu Bakar memegnag bahunya, dan kemudian Abu Bakar bangkit untuk berbicara abahwa dua sahabatnya itulah malahan yang akan dibaiat Abu Bakar. Disaat Abu Bakar mulai memegannga kedua tangan dari dua sahabt tadi, Umar malah menanggapi dengan ucapan ‘’Demi Allah, seandainya saat ini aku dibunuh dan mati, itu lebih ku sukai dibanding harus memimpin suatu kaum yang di dalamnya Abu  Bakar ‘’. Kemudian seorang pemimpin dari kaum Anshor yaitu Sa’ad ibn Ubadah berkata ‘’Aku menyetujui ucapannya, namun lebih baik jika masing-masing kita memilih seorang pemimpin, dari kami seorang pemimpin dan dari Muhajirin seorang pemimpin ‘’. Namun usulannya itu disambut suara riuh hadirrin. Ditengah keramaian itu, tiba-tiba terdengar Umar bin Khattab berteriak lantang, ‘’Hai Abu Bakar, bentangkan tanganmu,’’ saat Abu Bakar membentangkan tangannya, Umar bin kahttab langsung membaiatnya. Orang-orang diam terkesima. Namun hanya sekejapan tindakan Umar bin Kahttab itu langsung di ikuti kaum Muhajirirn dan kemudian tanpa keraguan kaum Anshor pun membaiat Abu Bakar Ash-shiddiq r.a.[5]




   
3.      Kepemimpinan dan Kebijakan Abu Bakar As-shiddiq
                                         a)    Memerangi tiga golongan yang mengacaukan Islam.
Pada masa awal kepemimpinanya, Abu Bakar banyak mengahadapi gangguan dari berbagai golongan antara lain: orang-orang murtad, golongan yang tidak membayar zakat, dan golongan orang-orang yang mengaku menjadi Nabi. Adanya orang-orang murtad karena mereka belum memahami Islam seacara mendalam.Mereka baru taraf pengakuan atau masuk Isalam karena terpaksa.Golongan yang tidak membayar zakat kebanyakan berasal dari kabilah yang tinggal di Madinah seperti Bani Qothfah, Bani Bakar. Mereka beranggapan bahwa membayar zakat hanya kepada Rasulullah, apabila Rasullulah meninggal maka tidak ada lagi kewajiban membayar zakat. Sedangkan orang-orang yang mengaku sebagai nabi telah muncul hari-hari terakhir kehidupan Rasulullah. Mereka semakin berani melakukan kekacauan atas nama agama. Diantara orang yang mengaku Nabi adalah:
1)   Musailamah Al Kadzab dari Bani Hanifah.
                                                   2)   Thulaikha Bin Khuwailid dari Bani As’ad.
                                                   3)   Saj’ah Tamimiyah dari Bani Tamim.
                                                   4)   Aswad Al Ansi dari Yaman.

                                         b)   PengumpulanMushaf Al-Qur’an
Perang Yamamah merupakan perang dalam menumpas orang-orang murtad yang mengkhwatirkan Umar Bin Khottob. Dalam perangYamamah terdapat 1200 tentara Islam yang gugur syahid dan diantaranya adalah sahabat yang hafal Al Qur’an. Kekhawatiran Umar mendorong untuk mengusulkan kepada kholifah Abu Bakar agar mengumpulkan Al Qur’an dengan alasan agar al Qur’an tidak hilang dan tetap lestari. Perdebatan terjadi antara Umar dan Abu Bakar, Abu Bakar menolak karena Rasulullah tidak pernah memerintahkan sebelumnya.Tetapi atas penjelasan Umar Bin Khottob yang rasional maka Abu Bakar menerima usul itu dan mengumpulkan lembaran-lembaran Al Qur’an yang dihimpun oleh Zaid Bin Tsabit. Pengumpulan Al Qur’an dilakukan dengan cara mengumpulkan Al Qur’an yang di tulis di tulang, pelepah (kulit) kayu, lempengan batu kemudian disalin oleh Zaid Bin Tsabit di atas kulit hewan yang sudah di samak. Lembaran-lembaran yang berisi tulisan Al Qur’an yang telah dikumpulkan, di simpan di rumah Abu Bakar hingga meninggal. Kemudian disimpan oleh Umar hingga meninggal dunia. Dan akhirnya disimpan di rumah Khafsah Binti Umar.

c)    Perluasan Wilayah
Pada tahun ke 12 setelah hijroh Abu Bakar mengirim pasukan ke Irak yang dipimpin oleh Kholid Bin Walid dan dibantu oleh Al Mustsanna Bin Haritsah dan Qo’qok Bin Amr, Irak pada waktu itu jajahan kerajaan Persia, sebelumnya Kholid Bin Walid telah mengirim surat kepada Hormuz panglima perang Persia agar masuk Islam. Tetapi Hoymuz menolak dan lebih baik berperang melawan pasukan Islam dari pada masuk Islam.Dalam peperangan ini pasukan Islam mendapat kemenangan. Daerah-daerah yang berhasil dikuasai oleh pasukan Islam adalah Mazar, Walajah, Allis, Hirrah, Anbar, Annuttamar, dan Daumatul Jandal.
Untuk menaklukkan Syiria Abu Bakar mengirim pasukan yang dipimpin oleh Usman Bin Zaid Bin Haritsyah. Pasukan Islam berhasil mengusai negeri Qudho’ah, sedangkan untuk memperluas wilayah Islam Ke Syria lainnya, Abu Bakar mengirim pasukan lainnya. Kedaerah Palestina dipimpin oleh Amr Bin Ash, ke Roma oleh Ubaid Bin Jarroh, ke Damaskus dipimpin oleh Yazid Bin Mu’awiyah, ke Yordania dipimpin Syurahbil Bin Hasana. Untuk mengahdapi pasukan Islam, Pasukan Romawi yang dipimpin oleh Heraklius mempersiapkan pasukan yang cukup besar. Pasukan Islam juga bersatu dalam satu front besar. Kedua pasukan tersebut bertemu di salah satu tempat bernama Yarmuk. Peperangan Yarmuk baru berakhir pada masa pemerintahan Umar Bin Khottob.[6]


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
           Abu bakar lahir dikota Makkah yang bersal dari keturunan suku Taim bin Murrah bin Ka’ab. Nama bapaknya dalah Abu Qohafah, dan ibunya bernama Umi al-Khair. Nama asli Abu Bakar yaitu Abdullah Abi Qohafah at-Tamimi.
           Gelar Abu Bakar diberikan Rasulullah SAW karena ia seorang yang paling cepat masuk Islam, sedang gelar as-shidiq yang diberikan Rasulullah SAW  karena ia seorang yang paling cepat masuk Islam, sedang gelar as-shidiq yang berarti ‘’amanat membenarkan’’ adalah gelar yang diberikan kepadanya karena ia amat segera membenarkan Rasulullah SAW dalam berbagai macam peristiwa, terutama peristiwa Isro’ Mi’roj.
           Abu Bakar melakukan dakwah perdana, beliau berseru kepada kaum musrikin Quraisy dengan harapan agar mereka mengikuti seruan Allah dan utusan-nya. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi Khalifah yang dipilih oleh kaum Muhajirin dan Anshor. Pada masa kepemimpinannya, Abu Bakar banyak mengahadapi gangguan dari berbagai golongan antara lain: orang-orang murtad, golongan yang tidak membayar zakat, dan golongan orang-orang yang mengaku menjadi Nabi. Kemudian ketika masa kekhalifahannya Umar ingin mengusulkan kepada Abu Bakar agar mengumpulkan Al Qur’an dengan alasan agar al Qur’an tidak hilang. Tetapi terjadi perdebatan antara Umar dan Abu Bakar, Abu Bakar menolak karena Rasulullah tidak pernah memerintahkan sebelumnya
Daftar Pustaka
            Haikal, Muhammad Husain. Khalifah Rasulullah Abu Bakar Ash-shidiq: Solo: CV. Pustaka Mantiq. 1994.
Djaelani, M Bisri. 25 Tokoh Kunci Sukses Dakwah Rasulullah SAW: Yogyakarta: Warta Pustaka 2005
Kusumawati, Zaidah, Dkk. Ensiklopedia Nabi Muhammad SAW Diantara Para Sahabat: Jakarta : Pt Lentera Abadi. 2013
Murad, Musthafa. Kisah Hidup Abu Bakar As-shiddiq;  Jakarta: Zaman. 2007
Jamil, Ahmad. Sejarah Kebudayaan Islam : Gresik: Putra Kembar Jaya. 2008





[1] Muhammad Husain Haikal,Khalifah Rasulullah Abu Bakar ash-shidiq: (Solo: CV. Pustaka Mantiq. 1994), hlm, 7.
[2] Bisri M Djaelani, 25 Tokoh Kunci Sukses Dakwah Rasulullah SAW, (Yogyakarta:Warta Pustaka, 2005), hlm 90-91
[3] Ibid
[4] Zaidah kusumawati, ichwan fauzi. Dkk ensiklopedia nabi Muhammad saw diantara para sahabat  pt lentera abadi  Jakarta 2013 halaman61-62
[5] Musthafa Murad, Kisah Hidup Abu Bakar As-shiddiq; ( Jakarta: Zaman. 2007), hlm. 107-112
[6]  Ahmad Jamil, Sejarah Kebudayaan Islam :( Gresik: Putra kembar Jaya. 2008), hal:22

2 komentar:

  1. The Complete Guide to Gambling in Mississippi
    Here 바카라 사이트 주소 you will find everything you need to know about gambling in Mississippi, including where 다 파벳 모바일 you 윌리엄 힐 can 넥스트 벳 legally play. How can you play 피망 포커 at casinos in Mississippi?

    BalasHapus